Minggu, 21 November 2010

Bedanya Pola Hidup Kota dengan Kampung

Banyak kita jumpai pola hidup masyarakat dikota yang selalu hidup sendiri , sampai-sampai terlihat seperti tidak punya tetangga.
Padalah kalau kita lihat, masyarakat kota justru hidup saling berdekatan ,malahan rumah mereterpaut satu tembok sama yang lain.

Yang saya paling terkejut dan sangat heran ketika ada salah satu warga dikota deket kontrakan saya,dia cuma masang lampu buat halamanya mesti nyuruh orang yang mengharapkan jasa mereka alias bayaran.
Padahal kalau kita tahu, mungkin tetangga dekatnya juga bisa untuk memasang lampu.
Sifat Individu yang mereka pakai ternyata masih kental melekat pada mereka.

Akibat sifat individu tadi ternyata banyak menyebabkan banyak masalah.
Dimasalkan yang pernah aku jumpai sering terjadi kesenjangan sosial yang mengakibatkan rasa iri antara satu dengan yang lain.

Ya mungkin yang merasa punya banyak duit mereka tidak begitu repot, akan tetapi untuk warga dengan kondisi kalangan menengah kebawah mengkin kerepota.
Tapi ada juga yang seperti itu , orang sudah miskin tapi banyak tingkahnya.

Dan kaluau kita liat sifat individu banyak terjadijustru dikalangan kelas menengah keatas.
Yang mungkin dia orang super sibuk.
Orang yang seperti ini mungkin tidak masalah hidup menyendiri, karena mereka bener- bener tidak punya waktu untuk bisa bergaul dengan masyarakat disekitarnya.


Tapi bagi masyarakat yang kehidupan sehari-harinya pas-pasan atau kelas menengah kebawah cenderung menghilangkan sifat tersebut, karena mereka hidup dalam kemiskinan.
Jadi disaat mereka kesusahan dalam hal uang ataupun lainya , tetanggalah yang mereka tuju pertama kali.

Dan mungkin mereka juga bisa menjadi contoh penerapan pola hidup.
Karena dengan pola yang mereka bangun menjadi landasan pembangunan negara kita tercinta.
Dengan pola tersebut dapat melahirkan semangat kegotong royongan yang bisa membanmgkitkan semangat para pemuda untuk selalu membangun, memelihara ,menjaga keutuhan nerara kita tercinta.


Akan tetapi sifat individu dilakukan diperkotaan seperti dijakarta.
Hanya masyarakat yang hidup diperkampungan justru hidup bersosial, sampai-sampai semua warga bisa dianggap seperti keluarga.

Hal yang paling menarik yang terlihat kegotong royonngan warga kampung disaat ada salah satu warga membangun sebuah rumah tinggal., semua warga antusias untuk membantu menyelesaikanya.
Karena suatu saat kita jg butuh mereka untu suatu kepentingan kita.


Kadang ada juga orang kampung mementingkan kepentingan dia sendiri.
Akan tetapi orang tersebut justrudikucilkan warga setempat,
dan mungkin tidak seorangpun mau bergaul dengannya.

Maka dari itu kita dukung untuk semua orang untuk menghapus sifat individualisme.
Karena menurut garis yang ditetapkan ,manusia digaris untuk hidup saling membutuhka dan berpasang pasangan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar